Pemimpin Arek Arek Suroboyo

Pemimpin Arek Arek Suroboyo. Ribuan pemuda Surabaya yang berjuluk arekarek Suroboyo melakukan demonstrasi penurunan bendera Belanda Dengan alasan negara Indonesia sudah merdeka Sehingga yang berhak berkibar di bumi Indonesia adalah bendera merah putih Perwakilan demonstrasi diterima oleh pihak Belanda Dalam keputusannya pihak Belanda tidak mau.

Sikap basa basi yang diagungagungkan Wong Jawa tidak berlaku dalam kehidupan Arek Suroboyo Misalnya dalam berbicara Wong Jawa menekankan tidak boleh memandang mata lawan bicara yang lebih tua atau yang dituakan atau pemimpin karena dianggap tidak sopan Tapi dalam budaya Arek Suroboyo hal tersebut menandakan bahwa orang tersebut.

Resolusi Jihad, Penggerak Santri dan Rakyat di Pertempuran

ASTALOGCOM Di samping 17 Agustus 1945 saat dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 10 November adalah tanggal keramat bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat Surabaya dalam kaitannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan NKRI Di tanggal itu terjadi pertempuran dahsyat antara tentara Sekutu dan NICA dengan arek.

Merdeka atau Mati, Semboyan Bahan Bakar Perlawanan Dahsyat

Ketika pertempuran 10 November diabadikan menjadi Hari Pahlawan nama Bung Tomo pun dikenal dari generasi ke generasi Ketika berbicara tentang heroisme arekarek Suroboyo sulit bagi kita untuk lepas dari bayangbayang Bung Tomo Lahir di Surabaya 3 Oktober 1920 semangat patriotismenya diasah sejak ia masih muda.

Belajar Percakapan Bahasa Jawa Suroboyonan MUDA MUDI

Tanpa Bung Tomo perjuangan arekarek Suroboyo tidak akan pernah seheroik yang diceritakan [Image Source] Peristiwa 10 November 1945 menjadi momen di mana ia menjadi orang paling penting dalam kejadian itu Lewat pekikan suara lantangnya Bung Tomo membakar semangat para pejuang untuk melawan NICA yang saat itu mulai menyerang sisisisi kota.